PEMAHAMAN WACANA
Petunjuk :
Untuk soal
nomor 1 sampai dengan
nornor 10, bacalah bacaan yang ada dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait
dengan bacaan tersebut dengan cara memilih satu alternatif jawaban yang paling benar.
Soal:
Ketika
Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga elpiji dan juga bensin pertamax, Kita masih bisa memahami alasan
bahwa kenaikan itu harus dilakukan karena komoditas itu lebih banyak
dipergunakan masyarakat kelas atas. Namun ketika pemerintah menaikkan harga
pupuk ZA dan SP-36, pantas kita bertanya apakah alasannya juga karena komoditas
itu dipergunakan masyarakat kelas atas? Terus terang kita bertanya-tanya, ke
mana sebetulnya arah keberpihakan pemerintah ini. Kita paham bahwa keuangan
negara ini sangat terbatas dan tidak mungkin lagi untuk memberikan subsidi.
Tetapi, apakah benar apabila kita kemudian sama sekali tidak mengenal subsidi
lagi.
Pupuk
jenis SP-36 dan ZA umumnya
banyak dipakai oleh petani tebu
dan hortikultura. Mereka umumnya bukanlah petani besar, tetapi petani gurem.
Luasan lahan yang mereka miliki
sangatlah kecil sehingga mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu
Rakyat Indones;a.
Ada
dua hal yang membuat
petani akan merasa diperlakukan tidak adil. Pertama, kenaikan dilakukan mulai 1 Januari jauh dari masa panen tiba. Artinya, petani harus keluar modal yang lebih banyak
terlebih dahulu sebelum memetik hasilnya. Itu sama saja dengan kita meminta
petani untuk memberikan subsidi kepada konsumen. Belum lagi tidak adanya
jaminan bahwa pemerintah akan menetapkan harga dasar baru yang akan mengompensasi kerugian yang harus dihadapi petani.
Sepanjang kondisinya seperti itu berlangsung, tidak usah heran apabila petani
seumur-umur akan menjadi kelompok yang tertinggal karena nilai tukar mereka akan terus
menurun.
Kedua
adalah ketidakmampuan pemerintah untuk memberlakukan perdagangan yang adil (fair trade). Bukan
sekali-dua kali terjadi penyelundupan gula. Dengan harga jual yang disubsidi ditambah lagi dengan
tidak membayar bea masuk, jelas tidak mungkin sampai kapan pun produk petani kita akan mampu
bersaing dengan produk impor.
1.
Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah?
a. Dampak
kenaikan harga pupuk terhadap petani
b. Komitmen
Pemerintah terhadap nasib petani
c. Rencana
kenaikan harga pupuk
d. Perlunya perlindungan
terhadap petani
e. Pengahapusan
subsidi untuk petani
2.
Kata seumur-umur artinya adalah?
a. Masih belum
berpengalaman
b. Sampai
kiamat
c. Selamanya
d. Sebaya
e. Seumur
hidup
3.
Petani gurem lawan katanya adalah ?
a. Peladang
berpindah
b. Tuan
tanah
c. Petani
yang memiliki lahan sangat luas
d. Petani
yang tidak punya
kebun tapi punya sawah
e. Petani yang tidak punya sawah tapi punya
kebun
4.
Sesuai dengan bacaan, produk petani (tebu) kita tidak
mampu bersaing dengan produk impor karena alasan-alasan di bawah ini kecuali :
a. Produk impor
tidak membayar bea masuk
b. Produk
impor dijual dengan subsidi
c. Sering
terjadi penyelundupan gula
d. Pabrik
gula beroperasi secara tidak efisien
e. Pemerintah
tidak mampu memberlakukan perdagangan yang adil
5.
Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah adalah :
a. kenaikan
harga pupuk harus dilakukan karena komoditas itu lebih banyak dipergunakan
masyarakat kelas atas
b. Pupukjenis SP-36 dan ZA umumnya banyak
dipakai oleh petani tebu dan hortikultura.
c. Mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi
Petani Tebu Rakyat Indonesia.
d. Mereka umumnya bukanlah petani besar,
tetapi petani gurem.
e. Luasan lahan yang mereka miliki sangatlah
kecil
Berdasarkan perhatiannya terhadap orang dan
perhatiannya terhadap kinerja, Sethia dan Glinow (dalam Collins dan Mc
Laughlin, 1996: 760-762)
membedakan
adanya empat macam budaya organisasi, yaitu: (a) apathetic culture; (b) caring culture; (c) exacting culture; dan integrative culture.
Dalam
tipe apathetic
culture, perhatian anggota organisasi terhadap hubungan antar manusia maupun
perhatian terhadap kinerja pelaksanaan tugas, dua-duanya rendah. Di sini
penghargaan diberikan terutama
berdasarkan permainan politik dan pemanipulasian orang-orang lain. Sedangkan budaya organisasi Caring Culture dicirikan
oleh rendahnya perhatian terhadap kinerja dan tingginya perhatian terhadap
hubungan antar manusia. Penghargaan lebih didasarkan atas kepaduan tim dan
harmoni, dan bukan didasarkan atas kinerja pelaksanaan tugas. Sementara itu
ciri utama tipe exacting
Culture adalah bahwa perhatian terhadap orang sangat rendah, tetapi perhatian
terhadap kinerja sangat tinggi. Disini secara ekonomis, penghargaan sangat
memuaskan tetapi hukuman atas kegagalan yang dilakukan juga sangat berat. Dengan demikian tingkat
keamanan pekerjaan menjadi sangat rendah. Yang terakhir, dalam organisasi yang memiliki budaya integrative, maka
perhatian terhadap orang maupun perhatian terhadap kinerja keduanya sangat
tinggi.
Apabila
organisasi-organisasi publik di Indonesia dianalisis dengan menggunakan empat tipe budaya tersebut diatas, maka dapat
disimpulkan bawwa sebagian besar organisasi publik memiliki budaya organisasi yang bertipe Caring. Organisasi-organisasi
publik di Indonesia biasanya
memiliki perhatian yang sangat rendah terhadap kinerja
pelaksanaan tugas, tetapi memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap hubungan an,ar manusia.
Hal ini nampak dari ciri-ciri birok,at sebagai berikut: (a) lebih mementingkan kepentingan pimpinan ketimbang
kepentingan klien atau pengguna jasa; (b), lebih merasa sebagai abdi negara daripada abdi masyarakat; (c) meminimalkan resiko dengan
cara menghindari inisiatif; (d) menghindari tanggung jawab; (d) menolak tantangan; dan (e) tidak suka berkreasi dan berinovasi dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Budaya Caring ini tidak cocok dalam pemberian pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Dengan demikian harus diadopsi
budaya organisasi baru yang
lebih
sesuai dan kondusif dengan
manajemen pelayanan publik. Budaya organisasi seperti ini disebut kultur
kinerja (Ivancevich, Lorenzi, Skinner & Cmsby 1997 : 460)
Sumber : Dikutip dengan perubahan
seperlunya dari Ratminto & Winarsih (2005); Manajemen Pelayanan.
6.
Makna kata yang identik dengan kata "publik" dalam kata "manajemen pelayanan publik"
adalah : ?
a. Rombongan
b. Orang banyak
c. Umum
d. Warganegara
e. Negara
7.
Menurut penulis buku tersebut di atas, sebagaian besar organisasi publik di Indonesia memiliki
budaya caring, hal ini
dicirikan dengan hal-hal di bawah ini kecuali ?
a. Menolak
tantangan,
b. Menghindari tanggungjawab,
c. Tidak suka berkreasi,
d. Tidak suka berinovasi,
e. Mementingkan kepentingan klien
8.
Pernyataan tentang apathetic culture di bawah ini yang tidak benar adalah .....
a. Perhatian
anggota organisasi terhadap hubungan antar manusia rendah
b. Perhatian anggota organisasi terhadap
kinerja pelaksanaan tugas rendah
c. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan
permainan politik
d. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan
pemanipulasian orang-orang lain
e. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan
intuisi pimpinan
9.
Pernyataan tentang caring culture di bawah ini yang tidak benar adalah .....
a. Perhatian
anggota organisasi terhadap hubungan antar manusia tinggi
b. Perhatian anggota organisasi terhadap
kinerja pelaksanaan tugas rendah
c. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan
kinerja pelaksanaan tugas
d. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan
kepaduan tim
e. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan
harmoni
10.
Makna kata "diadopsi" dalam paragraf di atas
adalah ?
a. Diterima dan
dikembangkan
b. Diambil anak
c. Dipungut anak
d. Kecanduan
e. Kultur
kinerja
Kunci Jawaban Kisi-Kisi Soal CPNS 2014 (Pemahaman Wacana)
1. B
2. C
3. C
4. D
5. A
6. C
7. E
8. E
9. C
10. A
|
Demikianlah kisi-kisi soal cpns 2014 Pemahaman Wacana, semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment